Nyadran Dusun Soko dilaksanakan di Punden Soko yang berada di RT/RW. 001/001, bertepatan pada hari Kamis (29/08) dan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Desa Kwadungan khususnya Dusun Soko. Tradisi Nyadran merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai macam seni budaya.
Nyadran dimaksudkan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian, juga dijadikan sebagai sarana guna melestrikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk dapat menjaga keharmonisan bertetangga melalui kegiatan kembul bujono (makan bersama).
Terdapat nilai-nilai sosial budaya dalam tradisi nyadran ini seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat di suatu lingkungan. Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga dibeberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya. Dalam perjalanannya terdapat pengembangan-pengembangan dalam prosesi Nyadran yakni dengan memasukkan unsur-unsur budaya, salah satunya yakni dengan menampilkan bebagai kesenian khas daerah tersebut sebagai unsur pertunjukan.
Pada Nyadran Dusun Soko juga disajikan pertunjukan Electone, yang dihadiri Kepala Desa beserta Perangkat Desa Kwadungan, wakil dari Kecamatan Kwadungan dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas Kwadungan.